Minggu, 12 November 2017

MAKALAH KOMUNIKASI INTERPERSONAL IMOGENE KING : MATERI KULIAH

TEORI INTERPERSONAL
IMOGENE M. KING

Makalah

Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Falsafah Keperawatan

 Disusun Oleh :
                           Dina Margianti
                                        Eva Dewi Setiawati
                          Ipan Juliansyah
                           Linda Fristicia
                             Risa Utami
                      Tiara Sagita Dewi
                      Wulan Sri Wahyuni
                        Yulian Mutiara A
                      Rianti Kesumawati
                        Yoga Abdul Manaf

UNIVERSITAS PADJADJARAN KAMPUS GARUT
FAKULTAS KEPERAWATAN
2017


BAB II
TINJAUAN TEORITIS

2.1  Riwayat Hidup Imogene M. King
Imogene M. King lahir pada tanggal 30 Januari 1923 di West Point,Iowa. Karir keperawatan Imogene dimulai pada tahun 1945 setelah lulus dari St John's Hospital School of Nursing, St Louis, Missouri. Ia bekerja sebagai staf perawat medis bedah sambil kuliah di Bachelor of Science dalam Keperawatan di St Louis University pada tahun 1948. Dia menyelesaikan Master of Science dalam Keperawatan di St Louis University. 
Pada tahun1959 Dr. King melanjutkan pendidikan di Columbia University, New York,Dr. Montag sebagai ketua, dan mendapatkan gelar Doktor Pendidikan padatahun 1961. Pada tahun 1972 ia kembali ke Loyola University of Chicago mengajar mahasiswa pascasarjana dan menerbitkan teori tentang keperawatan: Sistem, Konsep, Proses (1981). Dr. King dikenal pada tahun 2005, dengan kepeloporannya dalam gerakan teori keperawatan. Dr. Kingmemiliki artikel berjudul Perawatan Teori: Masalah dan Kemajuan dalam jurnal diedit oleh Dr. Rogers.
Buku-buku karya King yang diterbitkan sejak tahun 1961 s.d. 1981yaitu : Toward a theory for nursing: General Concept of Human Behavior (1961-1966), A Theory for Nursing: System, Concept, Process (1981),Curriculum and Instruction In Nursing (1986).
2.2  Teori Pencapaian Tujuan Imogene M. King
Pada tahun 1971 King memperkenalkan suatu model konseptual yangterdiri atas tiga sistem yang saling berinteraksi. Model keperawatan terakhir dari King memadukan tiga sistem interaksi yang dinamis-personal,interpersonal, dan sosial yang mengarah pada perkembangan teori pencapaiantujuan (King,1981 dalam Christensen J.P, 2009).
Konsep yang ditempatkan dalam sistim personal karena merekaterutama berhubungan dengan individu, sedangkan konsep yang ditempatkandalam sistim interpersonal karena menekankan pada interaksi antara duaorang atau lebih. Konsep yang ditempatkan dalam sistem sosial karenamereka menyediakan pengetahuan untuk perawat agar berfungsi di dalamsistim yang lebih besar (King, 1995a, p.18 – 19 dalam Tomey & Alligood,2006). Dalam interpersonal sistem perawat-klien berinteraksi dalam suatuarea (space). Menurut King, intensitas dari interpersonal system sangatmenentukan dalam menetapkan pencapaian tujuan keperawatan.Adapun beberapa karakteristik teori Imogene King (Christensen &Kenney,1995).
Sistem personal adalah individu atau klien yang dilihat sebagai sistemterbuka, mampu berinteraksi, mengubah energi, dan informasi denganlingkungannya. Individu merupakan anggota masyarakat, mempunyai perasaan, rasional, dan kemampuan dalam bereaksi, menerima,mengontrol, mempunyai maksud-maksud tertentu sesuai dengan hak danrespon yang dimilikinya serta berorientasi pada tindakan dan waktu.Sistem personal dapat dipahami dengan memperhatikan konsep yang berinteraksi yaitu: persepsi, diri, gambaran diri, pertumbuhan dan perkembangan, waktu dan jarak.
Sistem interpersonal adalah dua atau lebih individu atau grup yang berinteraksi. Interaksi ini dapat dipahami dengan melihat lebih jauh konseptentang peran, interaksi, komunikasi, transaksi, stress, koping.
Sistem sosial merupakan sistem dinamis yang akan menjaga keselamatanlingkungan. Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi perilakumasyarakat, interaksi, persepsi, dan kesehatan. Sistem sosial dapatmengantarkan organisasi kesehatan dengan memahami konsep organisasi,kekuatan, wewenang, dan pengambilan keputusan.

2.3  Konsep Interaksi Interpersonal Imogene M.King
King mengemukakan beberapa asumsi tentang dasar kerangka konsepnya, yang meliputi asumsi tujuan keperawatan yaitu pelayanan kesehatan individu dan kelompok dan manusia sebagai sistem terbuka yang berinteraksi dengan lingkungannya. Kerangka konseptual terdiri dari tiga sistem yang saling berinteraksi, yaitu sistem personal (individual), sistem interpersonal (kelompok) dansistem sosial. Berikut diagram sistem interaksi menurut King : 
A.  Sistem Personal(individual)
Individu berada dalam sistem personal. Konsep yang perlu dipahami dalam sistem personal antara lain :
1.      Gambaran diri (body image)
Adalah Persepsi tentang diri individu sendiri dan persepsi orang lain tentang dirinya.
2.      Pertumbuhan dan perkembangan (growth & devolepment)
Perubahan yang terjadi pada individu secara terus menerus baik secara seluler, molekuler dan tingkatantingkatan aktivitas perilaku yang kondusif untuk menolong individu bergerak ke arah kedewasaan. Pertumbuhan dan perkembangan dapat menggambarkan suatu proses dalam kehidupan dimanaterjadi peningkatan potensinya untuk mencapai aktualisasi diri.
3.    Persepsi (perception)
Persepsi adalah menyalurkan energi dari lingkungan danmengelompokkannya melalui informasi, penyimpanan informasi danmenyampaikannya dalam bentuk tingkah laku yang jelas.Persepsi adalah proses organisasi, interpretasi dan transformasi data yangdiingatnya melalui perasaan.Persepsi: adalah representasi individu terhadap gambaran realita, sepertikesadaran diri terhadap object, orang-orang dan kejadian.
4.      Diri sendiri (self )
Merupakan pemikiran dan perasaan yang berkaitan dengan personalitas seseorang yang berbeda dengan orang lain dan mempengaruhi pandangannya terhadap siapa jati dirinya. Diri sendiri termasuk berbagai hal, sistim dari ide/ gagasan, sikap, nilai dan komitmen komitmen. 
Diri sendiri adalah lingkungan subjektif seseorang secara keseluruhan. Hal ini merupakan pusat yang istimewa dari pengalamandan signifikansi. Diri sendiri menunjukkan dunia seseorang pada bagian dalam yang dibedakan dari dunia luar yang terdiri dari orang lain dan berbagai hal. Diri sendiri adalah individu seperti yang dikenal sebagaiindividu, adalah ketika kita mengatakan "aku" (Jersild, 1952, p. 10 dalamTomey & Alligood, 2006).
5.       Ruang (space)
Ruang (space) ditandai dengan karakteristik universal. Semua orang mempunyai beberapa konsep personal yang bergantung pada hubungan dengan situasi, dimensi, area, jarak, waktu dan tanggapan yang berdasar  pada persepsi masing-masing individu.Ruang (space) dapat juga diartikan sebagai batasan tegas dari fisik dan perilaku yang ditampakkannya.
6.      Waktu
King menggambarkan waktu sebagai jangka waktu antar peristiwa satu dengan peristiwa yang lainnya dan dipengaruhi oleh pengalaman masing-masing individu, sehingga peristiwa yang satu dengan yang lain akan saling berhubungan.
 B.     Sistem Interpersonal
Sistem interpersonal dibentuk ketika dua atau lebih individu saling berhubungan, pembentukan oleh dua orang atau tiga orang. Interaksi perawat dan pasien  adalah satu jenis dari sistim interpersonal. 
Keluarga, sebagaikelompok kecil, dapat dipertimbangkan sebagai sistem interpersonal. Dalamsistim interpersonal diperlukan satu pemahaman tentang konsep komunikasi,interaksi, peran, stres dan transaksi.
1.      Komunikasi
Komunikasi didefinisikan sebagai proses pemberian informasi dari individusatu ke individu yang lain secara langsung maupun tidak langsung.Komunikasi merupakan komponen interaksi. Termasuk didalamnya perubahan tanda-tanda non verbal dan simbol-simbol antara perawat – kliendengan lingkungan merupakan komunikasi.
2.      Interaksi
Interaksi merupakan suatu proses persepsi dan komunikasi antara individudengan lingkungan dan antara individu yang satu dengan individu yang lain,diwujudkan dengan perilaku verbal dan diarahkan untuk mencapai tujuan. Setiap individu yang berinteraksi dipengaruhi oleh perbedaan-perbedaan dalam pengetahuan, tujuan, pengalaman terdahulu dan persepsi. 
3.      Peran
Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan dari individu yangmemiliki peraturan yang menjelaskan hak dan kewajiban. Jika harapan peran berbeda dan tidak sesuai dengan yang terjadi, dapat menimbulkan konflik.
Dan hal ini berdampak pada penurunan keefektifan asuhan keperawatanyang diberikan oleh perawat.
4.      Stres
Stres adalah tingkatan yang dinamis dalam interaksi individu-lingkungan. Stres melibatkan perpindahan energi dan informasi antara individu – lingkungan untuk pengaturan dan pengendalian stressor. Peningkatan stres dalam interaksi individu dapat mempersempit 
bidang persepsi dan menurunkan kerasionalan.
Peningkatan stres juga berpengaruh terhadap intervensi keperawatan yang diberikan pada pasien.
5.      Transaksi
Transaksi didefinisikan sebagai maksud dari interaksi untuk mencapai tujuan tertentu.
C.     Sistem Sosial
Sistim yang saling berinteraksi secara menyeluruh yang terdiri dari kelompok 
masyarakat, dikenal sebagai sistem sosial. Kegiatan keagamaan, bidang pendidikan dan sistem pelayanan kesehatan adalah contoh-contoh dari sistem sosial.
Pengaruh perilaku terhadap pertumbuhan dan perkembangan individu yang berada dalam keluarga ekstended di masyarakat adalah contoh lain dari pengaruh sistem sosial. Di dalam sistem sosial, penting untuk memahamiotoritas konsep, pengambilan keputusan, organisasi, status.
1.      Otoritas (autority)
Merupakan proses transaksi yang aktif dalam pengalaman seseorang untuk memahami nilai yang berpengaruh, legitimasi dan menerimanya sebagai posisi dalam organisasi berkaitan dengan otoritasnya.
2.      Pengambilan keputusan (decision making )
Adalah perubahan dan proses yang disengaja melalui proses memilih sesuaidengan tujuan dengan mengidentifikasi aktivitas yang mungkin dilakukan oleh individu atau group untuk mencapai tujuan
3.      organisasi (organization)
Dibentuk oleh individu yang memiliki peran yang diharapkan sesuai dengan posisinya. Orang tersebut akan menggunakan berbagai sumber untuk mencapai tujuan baik personal maupun organisasi.
4.      Status
Status adalah hubungan seseorang di dalam grupnya dengan anggota lainnyadalam satu grup atau grup yang satu dengan grup yang lainnya.Konsep-konsep di dalam kerangka tersebut merupakan dimensi
pengaturan dan menunjukkan pengetahuan yang penting bagi pemahaman interaksi di antara ke tiga sistem. Konsep yang ditempatkan dalam sistim personal karena mereka terutama berhubungan dengan individu, sedangkan konsep yang ditempatkan dalam sistim interpersonal karena menekankan 
pada interaksi antara dua orang atau lebih.
Konsep yang ditempatkan dalam sistem sosial karena mereka menyediakan pengetahuan untuk perawat agar berfungsi di dalam sistim yang lebih besar (King,1995a, p.18 – 19 dalam Tomey & Alligood, 2006).
Bagaimanapun King dengan jelas telah mengidentifikasi bahwa konsep-konsep yang berada di dalam kerangka itu tidak dibatasi hanya pada salah satu sistem yangsaling berinteraksi secara dinamik tetapi juga yang berseberangan dengan ketigasistem tersebut.
Ruang adalah area dimana terjadi interaksi antara perawat dengan klien.Konsep hubungan manusia menurut King terdiri dari komponen :
1.      Aksi merupakan proses awal hubungan dua individu dalam berperilaku,dalam memahami atau mengenali kondisi yang ada dalam keperawatan yang digambarkan melalui hubungan perawat dan klien untuk melakukankontrak untuk pencapaian tujuan.
2.      Reaksi adalah suatu bentuk tindakan yang terjadi akibat adanya aksi danmerupakan respon individu.
3.      Interaksi merupakan suatu bentuk kerjasama yang saling mempengaruhiantara perawat dan klien, yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi.
4.      Transaksi merupakan kondisi dimana antara perawat dan klien terjadisuatu persetujuan dalam rencana tindakan keperawatan yang akandilakukan (Murwani A, 2009).

2.4  Asumsi-Asumsi Utama Imogene M. King
1.      Keperawatan : Keperawatan merupakan suatu proses interaksi antara klien dan perawatyang selama pengkajian , pembuatan tujuan, dan menjalankannya, terjaditransaksi dan tujuan dicapai.
2.      Klien : King mengatakan bahwa klien adalah individu (sistem personal) ataukelompok (sistem interpersonal) yang tidak mampu mengatasi peristiwaatau masalah kesehatan ketika berinteraksi dengan lingkungan.
3.      Kesehatan : Menurut King, Kesehatan adalah kemampuan individu untuk melakukanaktivitas kehidupan sehari-hari dalam peran sosial yang lazim; suatu pengalaman hidup yang dinamis dalam penyesuaian terus-menerusterhadap stresor lingkungan melalui penggunaan sumber-sumber yangoptimum.
4.      Lingkungan : King menyatakan, lingkungan merupakan setiap sistem sosial dalammasyarakat ; sistem sosial adalah kekuatan dinamis yang memengaruhi perilaku sosial, integrasi, persepsi, dan kesehatan, seperti rumah sakit,klinik, lembaga komunitas, dan industri.

2.5  Aplikasi Teori Imogene M. King dalam Proses Keperawatan
1.      Pengkajian 
1)   Terjadi selama interaksi antara perawat dan pasien/klien. Perawat membawa pengetahuan khusus dan ketrampilan sedangkan klienmembawa pengetahuan tentang diri dan persepsi masalah yang menjadi perhatian, untuk interaksi ini.
2)   Selama pengkajian perawat mengumpulkan data tentang klien,diantaranya adalah : Tingkat tumbuh kembang, Pandangan tentang diri sendiri, Persepsi yang merupakan dasar pengumpulan dan interpretasi data terhadap status kesehatan, Pola komunikasi diperlukan untuk memferivikasi keakuratan persepsi, untuk interaksi dan transaksi. dan Sosialisasi
2.         Diagnosa Keperawatan 
1)      Dibuat setelah melakukan pengkajian. 
2)      Dibuat sebagai hasil interaksi antara perawat dengan pasien/klien.
3)      Stress merupakan konsep yang penting dalam hubungannya dengan diagnosa keperawatan.
3.      Perencanaan
1)        Dibuat berdasarkan diagnosa keperawatan. 
2)  Setelah diagnosis, perencanaan intervensi untuk memecahkan masalahtersebut dilakukan.
3)  Dalam perencanaan pencapaian tujuan diawali dengan menetapkantujuan dan membuat keputusan.
4)     Merupakan bagian dari transaksi dan partisipasi pasien/klien yang dianjurkan ikut serta dalam pengambilan keputusan tapi tidak harus bertanggung jawab.
4.      Implementasi
1)  Dalam keperawatan melibatkan proses implementasi kegiatan aktualuntuk mencapai tujuan.
2)   Dalam pencapaian tujuan itu adalah kelanjutan dari transaksi.
5.      Evaluasi
Merupakan gambaran bagaimana mengenal hasil tujuan yang dicapai danmembahas tentang pencapaian tujuan dan keefektifan proses keperawatan(Perry & Potter, 2005).

2.6  Analisa Kelebihan dan Kekurangan Teori Imogene King
Kelebihan
1.   Teori ini dapat menyesuaikan pada setiap perubahan, teori ini dapatdipergunakan dan menjelaskan atau memprediksi sebagian besar phenomena dalam keperawatan.
2.   Teori King merupakan serangkaian konsep yang saling berhubungandengan jelas dan dapat diamati dalam praktek keperawatan.
3.   Mengedepankan partisipasi aktif klien dalam penyusunan tujuan bersama,mengambil keputusan , dan interaksi untuk mencapa tujuan klien.
4.      Teori King dapat dipakai pada semua tatanan pelayanan keperawatan,
5.      Teori keperawatan King dapat dikembangkan dan diuji melalui riset.
6.      Teori ini sangat penting pada kolaborasi antara tenaga kesehatan
Kekurangan
1.      Beberapa definisi konsep dasar kurang jernih. Misalnya konsep mengenaistres yang kurang jelas karena ia menyatakan bahwa stres memilikikonsekuensi positif dan menyarankan para perawat harus menghapus pembuat stress dari lingkungan rumah sakit.
2.      Teori ini berfokus pada sistem interpersonal. Sehingga tujuan yang akan dicapai sangat bergantung pada persepsi perawat dan klien yang terlibat dalam hubungan interpersonal dan hanya pada saat itu saja.
3.      Teori King belum menjelaskan metode yang aplikatif dalam penerapan konsep interaksi, komunikasi, transaksi dan persepsi, misalnya pasien- pasien tidak dapat berinteraksi secara kompeten dengan perawat, seperti bekerja dengan pasien koma, bayi yang baru lahir, dan pasien psikiatrik.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1     Kesimpulan
Berdasarkan model konsep dan teori keperawatan king dapat disimpulkan bahwa konsep keperawatan menurut king adalah sebagai proses aksi, reaksi, dan interaksi perawat danklien yang secara bersama - sama memberikan informasi tentang persepsi mereka dalam suatu situasi keperawatan dan sebagai proses interaksi humanis antara perawat dan klien yang masing- masing merasakan situasi dan kondisi     yang berlainan, dan melalui komunikasi mereka menentukan tujuan, mengeksplorasi maksud, dan menyetujui maksud untuk mencapai tujuan.
3.2     Saran
1.        Setiap pembaca bisa memahami makalah ini dan mengerti tentang teori konsep keperawatan menurut king ini.
2.        Setiap pembaca bisa mengaplikasikannya dalam praktek keperawatan menurut king ini.
3.        Setiap pembaca bisa mencari lebih banyak lagi literatur dan pemahaman lainnya tentang konsep keperawatan menurut king.
4.        Dan semoga teori ini bisa bermanfaat dalam praktek keperawatan, dan seharusnya dalam setiap teori keperawatan harus fokus minimalnya terhadap satu aspek proses perawatan. Seperti teori king ini yang memfokuskan kepada fase-fase perencanaan dan implementasi dalam proses perawatan. Serta Perawat dan pasien saling memikirkan pencapaian tujuan, meneliti sarana-sarana untuk mencapai tujuan bertransaksi dan meraih tujuan.

DAFTAR PUSTAKA

Alligood, Martha Raile.(2006). Nursing Theory : Utilization and Application 3th edition.
mosby elseiver : United Stated of America
Christensen, Paula J. (2009) : Nursing Process:Aplication of Conceptual Models, 4th ed.
St.Louis: Mosby-Year Book, Inc.
Marriner-Tomey &Alligood (2006). Nursing Theorist and Their Work. Seventh edition.
St.Louis: Mosby-Year Book, Inc.
Meleis Ibrahim A., (1997). Theoretical nursing: development and progress, 3rd edition,
Philadelphia: Lippincott.
Muwarni A.(2009). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Fitramaya :Yogyakarta
Perry & Potter. 2005. Fundamental of Nursing, Concept, Process, and Practice: Edisi 4,
Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta
King, Imogene M.King’s Conceptual system, Theory of Goal Attainment and Transactio Process in The 21thCentury dalam :
http://nsq.sagepub.com/ cgi/reprint/20/2/109.pdf diakses tanggal 1 November 2017