TEORI
INTERPERSONAL
IMOGENE
M. KING
Makalah
Untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Falsafah Keperawatan
Disusun Oleh :
Dina
Margianti
Eva
Dewi Setiawati
Ipan
Juliansyah
Linda
Fristicia
Risa
Utami
Tiara
Sagita Dewi
Wulan
Sri Wahyuni
Yulian
Mutiara A
Rianti
Kesumawati
Yoga
Abdul Manaf
UNIVERSITAS
PADJADJARAN KAMPUS GARUT
FAKULTAS
KEPERAWATAN
2017
BAB II
TINJAUAN
TEORITIS
2.1 Riwayat Hidup Imogene M. King
Imogene M.
King lahir pada tanggal 30 Januari 1923 di West Point,Iowa. Karir keperawatan
Imogene dimulai pada tahun 1945 setelah lulus dari St John's Hospital School of
Nursing, St Louis, Missouri. Ia bekerja sebagai staf perawat medis bedah sambil
kuliah di Bachelor of Science dalam Keperawatan di St Louis University pada
tahun 1948. Dia menyelesaikan Master of Science dalam Keperawatan di St Louis
University.
Pada
tahun1959 Dr. King melanjutkan pendidikan di Columbia University, New York,Dr.
Montag sebagai ketua, dan mendapatkan gelar Doktor Pendidikan padatahun 1961.
Pada tahun 1972 ia kembali ke Loyola University of Chicago mengajar mahasiswa
pascasarjana dan menerbitkan teori tentang keperawatan: Sistem, Konsep, Proses
(1981). Dr. King dikenal pada tahun 2005, dengan kepeloporannya dalam gerakan
teori keperawatan. Dr. Kingmemiliki artikel berjudul Perawatan Teori: Masalah
dan Kemajuan dalam jurnal diedit oleh Dr. Rogers.
Buku-buku
karya King yang diterbitkan sejak tahun 1961 s.d. 1981yaitu : Toward a theory
for nursing: General Concept of Human Behavior (1961-1966), A Theory for
Nursing: System, Concept, Process (1981),Curriculum and Instruction In Nursing
(1986).
2.2 Teori Pencapaian Tujuan Imogene M. King
Pada tahun 1971 King
memperkenalkan suatu model konseptual yangterdiri atas tiga sistem yang saling
berinteraksi. Model keperawatan terakhir dari King memadukan tiga sistem
interaksi yang dinamis-personal,interpersonal, dan sosial yang mengarah pada
perkembangan teori pencapaiantujuan (King,1981 dalam Christensen J.P, 2009).
Konsep yang ditempatkan
dalam sistim personal karena merekaterutama berhubungan dengan individu,
sedangkan konsep yang ditempatkandalam sistim interpersonal karena menekankan
pada interaksi antara duaorang atau lebih. Konsep yang ditempatkan dalam sistem
sosial karenamereka menyediakan pengetahuan untuk perawat agar berfungsi di
dalamsistim yang lebih besar (King, 1995a, p.18 – 19 dalam Tomey &
Alligood,2006). Dalam interpersonal sistem perawat-klien berinteraksi dalam
suatuarea (space). Menurut King, intensitas dari interpersonal system
sangatmenentukan dalam menetapkan pencapaian tujuan keperawatan.Adapun beberapa
karakteristik teori Imogene King (Christensen &Kenney,1995).
Sistem personal adalah
individu atau klien yang dilihat sebagai sistemterbuka, mampu berinteraksi,
mengubah energi, dan informasi denganlingkungannya. Individu merupakan anggota
masyarakat, mempunyai perasaan, rasional, dan kemampuan dalam bereaksi,
menerima,mengontrol, mempunyai maksud-maksud tertentu sesuai dengan hak
danrespon yang dimilikinya serta berorientasi pada tindakan dan waktu.Sistem
personal dapat dipahami dengan memperhatikan konsep yang berinteraksi yaitu:
persepsi, diri, gambaran diri, pertumbuhan dan perkembangan, waktu dan jarak.
Sistem interpersonal
adalah dua atau lebih individu atau grup yang berinteraksi. Interaksi ini dapat
dipahami dengan melihat lebih jauh konseptentang peran, interaksi, komunikasi,
transaksi, stress, koping.
Sistem sosial merupakan
sistem dinamis yang akan menjaga keselamatanlingkungan. Ada beberapa hal yang
dapat mempengaruhi perilakumasyarakat, interaksi, persepsi, dan kesehatan.
Sistem sosial dapatmengantarkan organisasi kesehatan dengan memahami konsep
organisasi,kekuatan, wewenang, dan pengambilan keputusan.
2.3 Konsep Interaksi Interpersonal
Imogene M.King
King
mengemukakan beberapa asumsi tentang dasar kerangka konsepnya, yang
meliputi asumsi tujuan keperawatan yaitu pelayanan kesehatan individu dan kelompok dan manusia sebagai sistem terbuka yang berinteraksi dengan
lingkungannya. Kerangka konseptual terdiri dari tiga sistem yang saling berinteraksi,
yaitu sistem personal (individual), sistem interpersonal (kelompok) dansistem
sosial. Berikut diagram sistem interaksi menurut King :
A. Sistem
Personal(individual)
Individu berada dalam sistem personal. Konsep yang perlu dipahami dalam
sistem personal antara lain :
1. Gambaran diri
(body image)
Adalah Persepsi tentang diri individu
sendiri dan persepsi orang lain tentang dirinya.
2. Pertumbuhan dan perkembangan (growth
& devolepment)
Perubahan yang terjadi pada individu secara terus menerus baik secara
seluler, molekuler dan tingkatantingkatan aktivitas perilaku yang kondusif untuk menolong
individu bergerak ke arah kedewasaan. Pertumbuhan
dan perkembangan dapat menggambarkan suatu proses dalam kehidupan
dimanaterjadi peningkatan potensinya untuk mencapai aktualisasi diri.
3. Persepsi
(perception)
Persepsi adalah menyalurkan energi dari lingkungan danmengelompokkannya melalui informasi, penyimpanan informasi danmenyampaikannya
dalam bentuk tingkah laku yang jelas.Persepsi adalah proses organisasi,
interpretasi dan transformasi data yangdiingatnya melalui perasaan.Persepsi:
adalah representasi individu terhadap gambaran realita, sepertikesadaran diri
terhadap object, orang-orang dan kejadian.
4. Diri sendiri (self )
Merupakan pemikiran dan perasaan
yang berkaitan dengan personalitas seseorang yang berbeda dengan orang lain dan mempengaruhi pandangannya
terhadap siapa jati dirinya. Diri sendiri termasuk berbagai hal, sistim dari
ide/ gagasan, sikap, nilai dan komitmen komitmen.
Diri sendiri adalah lingkungan subjektif seseorang
secara keseluruhan. Hal ini merupakan pusat yang istimewa dari pengalamandan
signifikansi. Diri sendiri menunjukkan dunia
seseorang pada bagian dalam yang dibedakan
dari dunia luar yang terdiri dari orang lain
dan berbagai hal. Diri sendiri adalah individu seperti yang dikenal sebagaiindividu, adalah ketika
kita mengatakan "aku" (Jersild, 1952, p. 10 dalamTomey
& Alligood, 2006).
5. Ruang (space)
Ruang (space) ditandai dengan karakteristik universal. Semua orang
mempunyai beberapa konsep personal yang bergantung pada hubungan
dengan situasi, dimensi, area, jarak, waktu dan tanggapan yang
berdasar pada persepsi masing-masing individu.Ruang (space) dapat
juga diartikan sebagai batasan tegas dari fisik dan perilaku yang ditampakkannya.
6. Waktu
King menggambarkan waktu sebagai jangka waktu antar peristiwa satu
dengan peristiwa yang lainnya dan dipengaruhi oleh pengalaman masing-masing
individu, sehingga peristiwa yang satu dengan yang lain akan
saling berhubungan.
B. Sistem
Interpersonal
Sistem interpersonal dibentuk ketika dua atau lebih individu saling berhubungan,
pembentukan oleh dua orang atau tiga orang. Interaksi perawat dan pasien adalah satu jenis dari sistim interpersonal.
Keluarga, sebagaikelompok kecil, dapat
dipertimbangkan sebagai sistem
interpersonal. Dalamsistim interpersonal diperlukan satu pemahaman tentang konsep komunikasi,interaksi,
peran, stres dan transaksi.
1. Komunikasi
Komunikasi didefinisikan sebagai proses
pemberian informasi dari individusatu ke individu yang lain secara langsung maupun tidak langsung.Komunikasi merupakan komponen interaksi. Termasuk didalamnya perubahan
tanda-tanda non verbal dan simbol-simbol antara perawat – kliendengan
lingkungan merupakan komunikasi.
2. Interaksi
Interaksi merupakan suatu proses
persepsi dan komunikasi antara individudengan lingkungan dan antara individu
yang satu dengan individu yang lain,diwujudkan dengan perilaku verbal dan
diarahkan untuk mencapai tujuan. Setiap individu yang berinteraksi dipengaruhi oleh perbedaan-perbedaan
dalam pengetahuan, tujuan, pengalaman terdahulu dan persepsi.
3. Peran
Peran adalah seperangkat tingkah laku
yang diharapkan dari individu yangmemiliki peraturan yang menjelaskan hak dan
kewajiban. Jika harapan peran berbeda dan tidak sesuai dengan yang
terjadi, dapat menimbulkan konflik.
Dan hal ini berdampak pada penurunan keefektifan asuhan keperawatanyang
diberikan oleh perawat.
4. Stres
Stres adalah tingkatan yang dinamis
dalam interaksi individu-lingkungan. Stres melibatkan perpindahan energi dan informasi antara individu – lingkungan
untuk pengaturan dan pengendalian stressor. Peningkatan stres dalam interaksi individu
dapat mempersempit
bidang persepsi dan menurunkan kerasionalan.
Peningkatan stres juga berpengaruh terhadap
intervensi keperawatan yang diberikan pada pasien.
5. Transaksi
Transaksi didefinisikan sebagai maksud
dari interaksi untuk mencapai tujuan tertentu.
C. Sistem Sosial
Sistim
yang saling berinteraksi secara menyeluruh yang terdiri dari kelompok
masyarakat, dikenal sebagai sistem sosial. Kegiatan keagamaan, bidang pendidikan
dan sistem pelayanan kesehatan adalah contoh-contoh dari sistem sosial.
Pengaruh perilaku terhadap pertumbuhan
dan perkembangan individu yang berada dalam keluarga ekstended di
masyarakat adalah contoh lain dari pengaruh sistem sosial. Di dalam sistem sosial, penting untuk memahamiotoritas
konsep, pengambilan keputusan, organisasi, status.
1. Otoritas (autority)
Merupakan
proses transaksi yang aktif dalam pengalaman seseorang
untuk memahami nilai yang berpengaruh, legitimasi dan menerimanya
sebagai posisi dalam organisasi berkaitan dengan otoritasnya.
2. Pengambilan keputusan (decision
making )
Adalah
perubahan dan proses yang disengaja melalui proses memilih sesuaidengan tujuan
dengan mengidentifikasi aktivitas yang mungkin dilakukan oleh individu atau
group untuk mencapai tujuan
3. organisasi (organization)
Dibentuk
oleh individu yang memiliki peran yang diharapkan sesuai
dengan posisinya. Orang tersebut akan menggunakan berbagai sumber untuk mencapai
tujuan baik personal maupun organisasi.
4. Status
Status
adalah hubungan seseorang di dalam grupnya dengan anggota lainnyadalam satu
grup atau grup yang satu dengan grup yang
lainnya.Konsep-konsep di dalam kerangka tersebut merupakan dimensi
pengaturan dan
menunjukkan pengetahuan yang penting bagi pemahaman interaksi di antara ke tiga
sistem. Konsep yang ditempatkan dalam sistim personal karena mereka
terutama berhubungan dengan individu, sedangkan konsep yang ditempatkan
dalam sistim interpersonal karena menekankan
pada interaksi antara dua orang atau lebih.
Konsep yang ditempatkan dalam sistem sosial karena mereka menyediakan pengetahuan
untuk perawat agar berfungsi di dalam sistim yang lebih besar (King,1995a, p.18
– 19 dalam Tomey & Alligood, 2006).
Bagaimanapun King dengan jelas telah mengidentifikasi bahwa konsep-konsep
yang berada di dalam kerangka itu tidak dibatasi hanya pada
salah satu sistem yangsaling berinteraksi secara dinamik tetapi juga
yang berseberangan dengan ketigasistem tersebut.
Ruang adalah
area dimana terjadi interaksi antara perawat dengan klien.Konsep hubungan
manusia menurut King terdiri dari komponen :
1. Aksi merupakan proses awal hubungan
dua individu dalam berperilaku,dalam memahami atau mengenali kondisi yang ada
dalam keperawatan yang digambarkan melalui hubungan perawat dan klien untuk
melakukankontrak untuk pencapaian tujuan.
2. Reaksi adalah suatu bentuk tindakan
yang terjadi akibat adanya aksi danmerupakan respon individu.
3. Interaksi merupakan suatu bentuk
kerjasama yang saling mempengaruhiantara perawat dan klien, yang diwujudkan
dalam bentuk komunikasi.
4. Transaksi merupakan kondisi dimana
antara perawat dan klien terjadisuatu persetujuan dalam rencana tindakan
keperawatan yang akandilakukan (Murwani A, 2009).
2.4 Asumsi-Asumsi
Utama Imogene M. King
1.
Keperawatan : Keperawatan merupakan suatu proses
interaksi antara klien dan perawatyang selama pengkajian , pembuatan tujuan,
dan menjalankannya, terjaditransaksi dan tujuan dicapai.
2.
Klien : King mengatakan bahwa klien adalah individu
(sistem personal) ataukelompok (sistem interpersonal) yang tidak mampu
mengatasi peristiwaatau masalah kesehatan ketika berinteraksi dengan
lingkungan.
3.
Kesehatan : Menurut King, Kesehatan adalah kemampuan
individu untuk melakukanaktivitas kehidupan sehari-hari dalam peran sosial yang
lazim; suatu pengalaman hidup yang dinamis dalam penyesuaian
terus-menerusterhadap stresor lingkungan melalui penggunaan sumber-sumber
yangoptimum.
4.
Lingkungan : King menyatakan, lingkungan merupakan
setiap sistem sosial dalammasyarakat ; sistem sosial adalah kekuatan dinamis
yang memengaruhi perilaku sosial, integrasi, persepsi, dan kesehatan, seperti
rumah sakit,klinik, lembaga komunitas, dan industri.
2.5 Aplikasi Teori Imogene M. King dalam
Proses Keperawatan
1. Pengkajian
1) Terjadi selama interaksi antara
perawat dan pasien/klien. Perawat membawa pengetahuan khusus dan ketrampilan
sedangkan klienmembawa pengetahuan tentang diri dan persepsi masalah yang
menjadi perhatian, untuk interaksi ini.
2) Selama pengkajian perawat
mengumpulkan data tentang klien,diantaranya adalah : Tingkat tumbuh kembang,
Pandangan tentang diri sendiri, Persepsi yang merupakan dasar pengumpulan
dan interpretasi data terhadap status kesehatan, Pola komunikasi diperlukan
untuk memferivikasi keakuratan persepsi, untuk interaksi dan transaksi. dan
Sosialisasi
2.
Diagnosa Keperawatan
1) Dibuat setelah melakukan
pengkajian.
2) Dibuat sebagai hasil interaksi
antara perawat dengan pasien/klien.
3) Stress merupakan konsep yang penting
dalam hubungannya dengan diagnosa keperawatan.
3.
Perencanaan
1)
Dibuat
berdasarkan diagnosa keperawatan.
2) Setelah
diagnosis, perencanaan intervensi untuk memecahkan masalahtersebut dilakukan.
3) Dalam
perencanaan pencapaian tujuan diawali dengan menetapkantujuan dan membuat
keputusan.
4) Merupakan
bagian dari transaksi dan partisipasi pasien/klien yang dianjurkan ikut serta
dalam pengambilan keputusan tapi tidak harus bertanggung jawab.
4. Implementasi
1) Dalam keperawatan melibatkan proses
implementasi kegiatan aktualuntuk mencapai tujuan.
2) Dalam pencapaian tujuan itu adalah
kelanjutan dari transaksi.
5. Evaluasi
Merupakan gambaran bagaimana mengenal hasil tujuan yang dicapai danmembahas
tentang pencapaian tujuan dan keefektifan proses keperawatan(Perry &
Potter, 2005).
2.6 Analisa Kelebihan dan Kekurangan
Teori Imogene King
Kelebihan
1. Teori ini dapat menyesuaikan pada
setiap perubahan, teori ini dapatdipergunakan dan menjelaskan atau memprediksi
sebagian besar phenomena dalam keperawatan.
2. Teori King merupakan serangkaian
konsep yang saling berhubungandengan jelas dan dapat diamati dalam praktek
keperawatan.
3. Mengedepankan partisipasi aktif
klien dalam penyusunan tujuan bersama,mengambil keputusan , dan interaksi untuk
mencapa tujuan klien.
4. Teori King dapat dipakai pada semua
tatanan pelayanan keperawatan,
5. Teori keperawatan King dapat
dikembangkan dan diuji melalui riset.
6. Teori ini sangat penting pada
kolaborasi antara tenaga kesehatan
Kekurangan
1. Beberapa definisi konsep dasar
kurang jernih. Misalnya konsep mengenaistres yang kurang jelas karena ia
menyatakan bahwa stres memilikikonsekuensi positif dan menyarankan para perawat
harus menghapus pembuat stress dari lingkungan rumah sakit.
2. Teori ini berfokus pada sistem
interpersonal. Sehingga tujuan yang akan dicapai sangat bergantung pada
persepsi perawat dan klien yang terlibat dalam hubungan interpersonal dan hanya
pada saat itu saja.
3. Teori King belum menjelaskan metode
yang aplikatif dalam penerapan konsep interaksi, komunikasi, transaksi dan
persepsi, misalnya pasien- pasien tidak dapat berinteraksi secara kompeten
dengan perawat, seperti bekerja dengan pasien koma, bayi yang baru lahir, dan
pasien psikiatrik.
BAB
III
KESIMPULAN
DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan model konsep dan teori keperawatan king dapat disimpulkan bahwa
konsep keperawatan menurut king adalah sebagai proses aksi, reaksi, dan
interaksi perawat danklien yang secara bersama - sama memberikan informasi tentang persepsi mereka dalam suatu situasi
keperawatan dan sebagai proses interaksi humanis antara perawat dan klien yang
masing- masing merasakan situasi dan kondisi yang berlainan, dan melalui komunikasi mereka menentukan tujuan,
mengeksplorasi maksud, dan menyetujui maksud untuk mencapai tujuan.
3.2
Saran
1.
Setiap pembaca bisa memahami makalah ini dan mengerti
tentang teori konsep keperawatan menurut king ini.
2.
Setiap pembaca bisa mengaplikasikannya dalam praktek
keperawatan menurut king ini.
3.
Setiap pembaca bisa mencari lebih banyak lagi
literatur dan pemahaman lainnya tentang konsep keperawatan menurut king.
4.
Dan semoga teori ini bisa bermanfaat dalam praktek
keperawatan, dan seharusnya dalam setiap teori keperawatan harus fokus
minimalnya terhadap satu aspek proses perawatan. Seperti teori king ini yang
memfokuskan kepada fase-fase perencanaan dan implementasi dalam proses
perawatan. Serta Perawat dan pasien saling memikirkan pencapaian tujuan,
meneliti sarana-sarana untuk mencapai tujuan bertransaksi dan meraih tujuan.
DAFTAR
PUSTAKA
Alligood, Martha Raile.(2006). Nursing
Theory : Utilization and Application 3th edition.
mosby elseiver : United Stated of America
Christensen, Paula J. (2009) : Nursing
Process:Aplication of Conceptual Models, 4th ed.
St.Louis: Mosby-Year Book, Inc.
Marriner-Tomey &Alligood (2006).
Nursing Theorist and Their Work. Seventh edition.
St.Louis: Mosby-Year Book, Inc.
Meleis Ibrahim A., (1997). Theoretical
nursing: development and progress, 3rd edition,
Philadelphia: Lippincott.
Muwarni A.(2009). Pengantar
Konsep Dasar Keperawatan. Fitramaya :Yogyakarta
Perry & Potter. 2005. Fundamental
of Nursing, Concept, Process, and Practice: Edisi 4,
Penerbit Buku Kedokteran EGC:
Jakarta
King, Imogene M.King’s Conceptual system, Theory of Goal Attainment and Transactio
Process in The 21thCentury dalam :
